Tags

, , , , , ,

Rio Haryanto memang berhasil mewujudkan mimpinya untuk dapat merasakan panasnya aspal sirkuit balap Formula 1. Bergabung bersama tim Manor Racing asal Inggris, Rio menjadi pembalap kebanggaan Indonesia di kancah adu balap jet darat ini.

Tak ayal pujian dan harapan pun disematkan oleh Rio untuk mengharumkan Bangsa Indonesia. Sayang rasa lapar untuk melihat Rio berprestasi di Formula 1 belum terbayarkan.

Rio bahkan tak sekalipun berhasil naik ppodium seperti yang dia lakukan saat masih membalap di ajang GP2 Series. Namun hal ini tampaklah wajar, sebab Rio harus bersaing dengan pembalap Formula 1 lainnya yang sudah sangat jauh berpengalaman dan ditunjang dengan mesin mobil yang jauh ketimbang Rio.

Tak hanya itu, Rio pun dikabarkan tidak dapat fokus membalap. Alasannya dia terus dihantui akan permasalahan dana yang menggelayut di pikirannya.

Ya, seperti diketahui, Rio diharuskan membayar 15 juta euro atau sekitar Rp212,60 miliar sebagai dana konpensasi terhadap Manor Racing. Rio sendiri baru membayar sebesar 8 juta euro atau sekitar Rp113,38 miliar kepada Manor. Tak ayal, dia masih memiliki utang sebesar 7 juta euro atau sekitar Rp99,21 miliar yang harus dilunasi.

Benar saja, akibat permasalahan dana ini membuat langkah Rio harus terhenti di ajang Formula balap. Rio hanya bertahan sebanyak 12 seri Formula 1. Kini dia harus rela menyerahkan kursi balapnya kepada pebalap lain Sebastian Ocon.

Kehilangan tempat di Formula 1, Rio bukan berarti akan berhenti berjuang untuk membalap. Dia akan tetap berusaha tampil kembali di ajang Formula 1 musim depan.

Bahkan mencuat kabar bahwa demi membalap di Formula 1 musim depan, Rio siap menanggalkan status Warga Negara Indonesia. Dia siap menjadi Warga Negara Asing untuk dapat kembali ke lintasan F1.

Rio Ditaksir Negara Tetangga

1-pict_home

Nama serta pesona Rio ternyata tak hanya membius para kaum hawa. Ternyata talenta pemuda asal Solo ini juga telah diamati oleh negara tetangga. Salah satunya yakni Singapura.

Singapura memang diketahui sudah sangat lama memendam hasrat untuk memboyong Rio. Bahkan mereka dikabarkan siap memberikan status kewarganegaraan Singapura kepada Rio.

Ambisi Singapura untuk menjadikan Rio sebagai warga negaranya bukanlah tanpa alasan. Sebab Singapura yang sudah menggelar event Formula 1 sejak tahun 2008 ini tidak memiliki seorang pembalap yang membela panji Negeri Singa ini.

Sulit Mendapat Sponsor dan Dukungan Minim Pemerintah

Permasalahan dana memang menjadi kendala utama Rio Haryanto untuk berlaga di kancah Formula 1. Bahkan karena dana pula yang membuat Rio terlempar dari balik kemudi Manor Racing.

Rio memang seakan sulit untuk mencari sumber dana. Rio hanya disokong oleh Pertamina yang memberikan dana sebesar 5 juta euro atau sekitar Rp70,86 miliar. Dukungan pemerintah yang diharapkan pun tak didapat secara maksimal.

Dengan permasalahan ini, ada yang mencoba memanfaatkannya dengan maksimal. Bahkan dikabarkan dua negara Jepang dan Malaysia siap menyokong Rio membalap di Formula 1 musim depan.

Menanggapi hal ini, Ibunda Rio Hayanto, Indah Pennywati mengatakan belum berpikir sejauh itu. “Kita memang masih terus berupaya untuk Rio kembali balap musim depan. Tapi masalah itu belum berpikir sejauh itu,” ucap Indah.

Nasionalisme Tinggi Rio Haryanto

Menanggapi permasalahan ini tentu sangat disayangkan bila Rio Haryanto harus menanggalkan status WNI dirinya bila demi masuk kembali ke dunia Formula 1. Namun kita mengetahui Rio memang merupakan pemuda yang sangat mencintai Tanah Air Indonesia.

Rio selalu bangga menjadi Warga Negara Indonesia. Tapi bila melihat iming-iming negara tetangga yang mampu menjamin Rio untuk masuk kembali ke kancah Formula 1, tentu menjadi tanda waspada pemerintah Indonesia.

Setidaknya pemerintah, melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), harus mampu mencegah talenta berbakat Indonesia diambil oleh negara tetangga. Meskipun kita tahu pemerintah memang Indonesia telah menunjukkan daya upayanya dalam memberikan bantuan serta dukungan untuk Rio.

Namun hal itu belum membuhkan hasil maksimal. Diharapkan, pemerintah ke depannya lebih mendukung pembalap-pembalap penerus Rio yang memiliki prestasi gemilang di kancah internasional.

Sumber indosport.com

PT KONTAK PERKASA FUTURES